Avengers sampai Black Panther, Ini 5 Film Paling baik Marvel

Film-film Marvel atau bisa lebih persisnya Marvel Cinematic Universe sedang jadi tema pembicaraan hangat dalam sebulan paling akhir. Semua berawal dari tanggapan pedas Martin Scorsese yang menjelaskan jika film-film Marvel bukan satu karya sinematik tetapi taman bermain.

Tidak terima dengan perkataan itu, beberapa pejabat sampai beberapa pemain film Marvel juga mulai bicara. Scorsese lalu meralat ucapannya serta mengatakan jika arti dari komentarnya waktu itu ialah film-film Marvel ialah satu bentuk seni yang baru.

Sutradara berumur 76 tahun itu memperjelas jika dianya mempunyai kecemasan film-film kecil tidak dapat bertumbuh di bioskop karena ada supremasi dari film-film Marvel.

Lepas dari siapa yang betul atau siapa yang keliru, film-film Marvel kenyataannya memang sukses di pasar. Ide dunia sinematik serta membuat Marvel pada sebuah dasawarsa paling akhir lebih baik dari lawan abadinya, DC.


Marvel sendiri beritanya indoxxi terbaru mempunyai beberapa ribu ciri-ciri dari komiknya. Tetapi sebab beberapa masalah hak cipta, film-film Marvel juga terpecah.

Di bawah ini Okezone sudah meringkas 5 film paling baik dari Marvel versus Rotten Tomatoes:

Perlu satu dasawarsa untuk Marvel sampai pada akhirnya mengusung figur non-kulit putih menjadi bintang penting di filmnya. Tetapi saat waktu itu datang, Marvel betul-betul membuat satu riwayat besar.

Black Panther yang disutradarai oleh Ryan Coogler serta diperankan oleh Chadwick Boseman ialah satu paket komplet. Coogler sukses tampilkan dunia Wakanda yang memikat, komplet dengan plot narasi yang menarik.

Salah satunya keunggulan dari Black Panther ialah kedatangan antagonis namanya Erik Killmonger yang dimainkan oleh Michael B. Jordan. Killmonger seakan melakukan perbaikan kekurangan Marvel sejauh ini dalam permasalahan mendatangkan figur penjahatnya. Walau selang beberapa saat, Thanos sukses menggeser Killmonger dengan semua keunggulannya untuk seorang penjahat.

Killmonger mempunyai suatu hal yang lain bila dibanding dengan penjahat-penjahat Marvel awalnya. Dia memiliki jalinan personal tertentu dengan figur protagonis hingga motif kejahatannya benar-benar dapat dipahami serta cara yang dipilihnya juga tak perlu ditanyakan. Satu yang tentu, Killmonger betul-betul jadi penjahat sebagai intimidasi buat T'Challa.

Tidak dapat disangkal, Spider-Man: Into the Spider-Verse jadi karya animasi paling baik pada tahun 2018. Saat kesemua orang mulai menyangsikan kekuatan Sony membuat film Spidey, hadirlah film animasi ini.

Shameik Moore sukses tampilkan Peter Parker yang charming, canggung, sekaligus juga ringkih melalui tokoh Miles Morales. Kemampuan penting dari film Spider-Man ini tentunya dari style animasinya yang unik serta tidak sama.

Semua adegan dalam film ini sukses menarik perhatian. Tidak cuma hanya itu, plot narasi yang menyatukan semua Spider-Man yang berada di dunia berasa lembut serta tidak dipaksakan. Lumrah saja bila selanjutnya film ini sukses mendapatkan Piala Oscar.

Avengers: Endgame
Marvel Cinematic Universe Phase 3 ditutup dengan manis melalui film Avengers: Endgame. Narasi yang sudah dibuat semasa satu dasawarsa usai di film ini. Endgame juga sukses besar di pasar dengan jadi film terlaris selama hidup menaklukkan Avatar.

Keunggulan dari film garapan Anthony serta Joe Russo ini terdapat pada interkoneksi tiap ciri-ciri yang diawali pada film Iron-Man pada tahun 2008.

Untuk film keseluruhannya, Avengers: Endgame sukses memberi kepuasan keinginan beberapa fans dengan plot ceritanya. Semua ciri-ciri disatukan untuk menantang lawan penting, Thanos. Meskipun film ini tersisa beberapa pertanyaan, pada dasarnya Marvel sudah menunjukkan diri mereka benar-benar memiliki komitmen membuat alur cerita yang baik melalui film-filmnya.

Film-film solo Thor umumnya tidak sempat memperoleh animo lebih dari pada beberapa fans. Semua beralih saat Taika Waititi dipercayai menulis serta menyutradarai film ke-3 Thor, Ragnarok.

Penjelajahan dunia ruangan angkasa yang dibawa oleh Thor semenjak awal sukses dilukiskan secara baik oleh Waititi. Pendekatan surealis yang digabungkan dengan mitologi Norse serta peperangan alien di rasa benar-benar cocok. Untuk perbandingan, Kenneth Branagh membuat film pertama kalinya lebih seperti satu drama Shakespeare yang lurus. Disamping itu Alan Taylor bawa film kedua-duanya bertambah lebih biasa saja tanpa suatu hal yang mengagetkan.

Taika Waititi dipandang sukses menyuntikkan faktor humor ke topik penting narasi yang berpusat pada keruntuhan Planet Asgard. Entahlah kenapa tetapi Thor versus Waititi, yang semakin memercayakan humor, berasa fresh serta tidak sempat menjemukan.

Logan
Tidak perlu menanyakan kenapa film Logan garapan James Mangold jadi salah satu film comicbook yang sukses masuk nominasi Oscar dalam kelompok Best Adapted Screenplay. Film ini mempunyai narasi yang dibuat dengan cara kuat dari skenarionya.

Topik, motif, serta susunan ceritanya dibikin classic seperti film-film Western. Mangold bawa film ini ke ranah R-Rated, yang jarang-jarang dilaksanakan oleh film-film X-Men yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Kecelakaan di Tempat Kerja Dijelaskan

Bagaimana Mendesain Booth Pameran Dagang Anda

Panduan Anda Untuk Kebangkrutan Dan Pajak